The Power of Tersinggung

Author : Fatik Wijaya Galfari

Matanya berkaca-kaca, ketika ia dinobatkan sebagai satu-satunya staff yang mendapat hadiah umrah. Sebut saja namanya Dul – Abdul Qodir, ia adalah seorang OB pada awal karirnya yang hanya lulusan SD.

Kini Dul menjabat sebagai senior manager kredit. Ia pun kini sedang menyelesaikan skripsi di Jurusan Manajemen, setelah ia selesaikan kejar paket B dan C untuk mendapatkan ijazah SMP dan SMA.

โ€œApa yang membuat Dul bisa mencapai prestasi setinggi ini?โ€, tanyaku di panggung penghargaan itu. โ€œSaya ingin membuktikan bahwa saya bisa, hinaan dan cacian dari lingkungan di kampung membuat saya bangkit dan membuktikan bahwa tidak ada yang tidak bisaโ€, jawabnya.

Tersinggung itu perlu. Sebab itu indikator bahwa kita punya standar harga diri. Ketika kita dinilai di bawah standar harga diri kita, kita wajib tersinggung. Jika ada orang bilang, โ€œeh mbaknya pelit, yaโ€. Anda wajib tersinggung jika memang Anda dermawan. Dan mestinya Anda juga tersinggung jika ada yang bilang, โ€œeh mbaknya dermawan, yaโ€. Padahal sebenarnya Anda pelit. He. he .he.

Tersinggung itu penting sebab ia adalah sumber energi yang luar biasa. Bisa jadi kita sampai pada pencapaian sekarang ini atas ketersinggungan. Tersinggung atas dibilang bodoh, tersinggung atas dibilang miskin, tersinggung atas dibilang tidak mampu. Tersinggung atas โ€œalaaaโ€ฆmana mungkin kamu bisa?โ€.

Bisa jadi kita menduduki jabatan setinggi ini karena tersinggung atas โ€œmana mungkin seorang OB bisa menjadi direkturโ€. Lalu kita โ€œmarahโ€, mengeluarkan energi terbaik untuk membuktikan bahwa kita bisa. Dan ternyata memang kita bisa menjadi direktur.

Dan bisa jadi perusahaan kita maju pesat seperti sekarang ini sebab tersinggung atas kompetitor yang terus โ€œmenghinaโ€ dan meninggalkan perusahaan kita. Lalu kita โ€œmarahโ€, menyusun strategi, mengembangkan dan terus move on mengejar ketertinggalan.

Tersinggung itu penting namun mengelola energi tersinggung itu jauh lebih penting. Bukan untuk menghancurkan orang yang menyinggung kita, tapi untuk memperbaiki diri menuju standar harga diri yang kita yakini itu benar.

Jika kita tersinggung maka jadikan itu sebagai indikator diri bahwa masih ada gap antara kenyataan dengan standar harga diri yang kita tetapkan. Pertahankan rasa tersinggung itu sebagai pembangkit semangat perbaikan diri.

Justeru kita harus khawatir jika rasa tersinggung itu sudah tidak ada lagi. Bukan karena kesabaran kita, tapi karena hati kita yang sudah mati.

ย 

admin

EMG Learning Center adalah Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Jasa Keuangan Bank Perekonomian Rakyat, dengan tujuan untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Bank Perekonomian Rakyat, melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (knowledge, skill, attitude)