Mindfulness – Menyadari Ketidaksadaran
oleh admin · Dipublikasikan · Di update
Author : Fatik Wijaya Galfari
Ada sahabat yang paling dekat dengan diri kita, hanya saja kita jarang menyapanya. Padahal jika mau menyadari kehadirannya, kita akan merasakan kedamain yang sangat dalam. Dia adalah nafas kita yang menemani kita sejak lahir.
Coba sadari kehadirannya barang 1 menit saja. Cobalah sadari ketika dia masuk ke rongga hidung kita, lalu masuk ke dalam perut kita, ke paru-paru kita. Rasakan dinginnya udara yang dibawanya. Perlahan ikuti iramanya, rasakan kehadirannya, kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan yang dalam.
Tapi jarang diantara kita yang bisa menyadari kehadirannya lebih dari 1 menit. Kita kembali ke alam tidak sadar gara-gara interupsi dari pikiran liar kita. Keheningan itu dikacaukan oleh pikiran kita yang meloncat kesana kemari bagaikan monyet liar-monkey mind.
Pikiranlah sumber ketidakbahagiaan kita, dia sukanya berkelana ke masa lalu dan ke masa depan. Menyedihkan masa lalu yang sudah tidak bakal bisa diulang dan menggalaukan masa depan yang belum terjadi. Kita terjebak dengan delusi yang ia ciptakan yang tidak ada jalan keluarnya. Tapi kita dengan tidak sadar mengikutinya. Di situlah letak kebodohan kita.
Untuk melawan itu semua, hiduplah dengan penuh kesadaran, mindfulness. Menyadari dengan sepenuh hati atas apa yang sedang terjadi di sini dan saat ini.
Menghindar dari saat ini adalah sumber segala kegalauan. Itulah yang dilakukan oleh pikiran kita, ia selalu menghindar dari saat sekarang, sukanya meloncat ke masa depan dan masa lalu, sukanya membuat PHP yang belum pasti terjadi.
Praktis kita tidak pernah hadir di saat ini dan hidup dalam kesedihan dan kegalauan. Kita kehilangan kesempatan untuk menikmati apa yang terjadi saat ini.
Seperti halnya kita belajar menyadari nafas kita tadi. Maka sadari ketika pikiran kita datang, jangan memberi label apapun, hanya jadilah pengamat yang diam, maka lambat laun dia akan meredah dan tenang.
Mengkrangkengnya bukan jaminan membuat dia tenang, maka menyadari kehadirannya adalah cara cerdas membuatkan dia tempat tidur yang nyaman.
Awalnya, bisa jadi kita hanya mampu sadar kurang dari 1 menit, tapi dengan terus berlatih kesadaran maka kita bisa menikmati keindahan saat ini dengan segala sensasinya yang jauh melampaui ekspektasi kita.